Agenda kapitalisme akstraktif telah menyusuf dalam agenda
pemekaran dan otonomi khusus (otsus) papua. Penanda dominasi kapitalisme
ekstraktif adalah monopoli ruang dan perburuan potensi nilai uang yang bisa di
hasil kan hingga pengurasan bahan mentah.bagi daerah pemekaran atau kabupaten
baru segera dapat dilihat dari jumlah izin usaha pertambangan yang di
keluarkannya.Agenda pemekaran juga di latarbelakangi penguasaan sumber daya
alam,bukan demi keselamatan.saat ini ada sekitar 50 usulan pemekaran kabupaten
di paua.bahkanada wacana pemekaran papua tengah,papua timur dan teluk
cendrawasi,sehingga menjadi 7 provinsi.
Sementara itu ekspor bahan mentah dari paua terus meningkat.pada
november 2012 sebesar US$ 136.81 juta atau mengalami peningkatan 9.23% di
bandingkan oktober 2012.barang-barang yang di ekspor pada bulan november2012
terdiri atas bijitembaga&konsentrat (HS26) SENILAI US$ 130,31 juta;
kayu& barangdari kayu (HS44) senilai US$6,49 juta;dan ekspor golongan non
migas lainnya sebesar US$,01 juta.pada bulan november 2012 tidak ada eksporikan
&hewan air lainnya (HS03).
Otonomi khusus propinsi papua dan provinsi papua barat seharusnya
dapat berbuat lebih untuk keselamatan papua asalkan di jalankan berdasarkan
aspirasidan hak-hak dasar masyarakat.bukan menjadi perasan energi dan meterial
bagi negaralain.bukan tidak mungkin,dengan laju pengurasan begitu besar potensi
dan kekayaan sumber daya alam tingaal mitos belaka bagi generasi masa depan
papua.
Pada bagian penghujung dari hiruk pikuk eksploitasi ruang dalam
praktek kapitalisme ekstraktif di papua adalah jaminan layanan pasokan energi
dan material yang tidak di nikmatioleh warga papua.pasokan ini di pastikanunutk
melayani kepentingan negara-negara tertentu dan pemerintah pusat.sementara bagi
warga papua,menyempinya ruang hidupdan hilangnya layanan alam adalah krisis
yang harus mereka hadapi di masa kini dan masa depan.
sumber: (NAPAS)
No comments:
Post a Comment